Sepakbola Indonesia Akan Sengsara
MALANG - Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) rencananya akan mengeluarkan rekomendasi terkait polemik sepakbola Indonesia pada 29 Mei 2015. Rekomendasi paling mengerikan adalah sanksi bagi sepakbola Indonesia berupa larangan tampil di pentas internasional.
Pelatih Arema Cronus Suharno tidak ingin melihat Indonesia dijatuhkan sanksi oleh FIFA. Sanksi untuk Indonesia akan membuat persepakboolaan lebih sengsara setelah musim ini mengalami kekacauan.
"Musim ini saja semua sudah bingung karena liga dihentikan. Tak bisa dibayangkan bagaimana bila terkena sanksi FIFA. Saya berharap Indonesia tidak sampai begitu. Ada yang bilang setelah ada sanksi, sepakbola akan lebih baik. Tak ada jaminan," kata Suharno, Rabu (20/5/2015).
Menurutnya sanksi FIFA sangat tergantung respons negara bersangkutan. Artinya, lebih baik dan bijaksana persoalan sepakbola diselesaikan sebelum terkena sanksi FIFA.
"Kalau masalah bisa diselesaikan sekarang, kenapa harus menunggu sanksi," tegasnya.
Terkait sanksi FIFA, Persegres Gresik United juga tidak ingin ancaman tersebut menjadi kenyataan. Sanksi sepakbola Indonesia dipastikan merugikan seluruh klub.
"Kami akan seperti kompetisi tarkam (antar kampung) seandainya terkena sanksi FIFA. Tentu akan berimbas pada minat sponsor dan otomatis keuangan klub terganggu. Akibatnya jelas berpengaruh pada pendapatan pemain dan pelatih," beber Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Bagoes meyakini kuncinya tetap ada di Menpora dan PSSI. Tanpa adanya niatan dari kedua pihak untuk menghindari sanksi FIFA, maka sepakbola Indonesia harus siap vakum di berbagai level. "Saya melihat sejauh ini tak ada upaya itu," tutur Bagoes.
(fmh)
0 komentar:
Posting Komentar