Mendengkur biasanya berlangsung pada seputar 32 % orang dewasa serta kian lebih tiga % anak-anak. Bersamaan menambahnya umur, intensitas mendengkur bakal bertambah.
Keluarnya nada seperti bergetar tanpa ada diakui saat tidur karena sebab ada penyempitan saluran napas, hingga mengakibatkan langit mulut yang lunak di seputar tenggorokan bergetar.
Beberapa peneliti di Amerika menyebutkan, mendengkur atau mengorok lebih beresiko dari merokok. Hal semacam itu disadari oleh Konsultan Masalah Tidur dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta, dr Andreas Prasadja.
" Mendengkur untuk kesehatan jantung lebih beresiko di banding cholesterol tinggi, rutinitas merokok, serta obesitas, " kata Andreas.
Dia menuturkan, dengkuran yang beresiko yaitu berhentinya napas sebagian detik yang bikin Anda tak terbangun atau sistem tidur yang terpotong-potong. Berarti saat tidur, mendengkur, napas bakal berhenti, serta tertidur lagi.
" Jadi meskipun tidur, mutunya jelek, " kata dia.
Lantas bagaiamna langkah mengatasinya? Dalam Lensa Indonesia Malam, Andreas memberi langkah atau langkah mengatasinya, yakni :
- Mendengkur dapat karena sebab keunggulan berat tubuh. Oleh karenanya Anda mesti diet atau turunkan berat tubuh, supaya jalur napas tak terganggu.
- Janganlah tidur telungkup, lantaran bisa mengganggu jalur pernapasan yang bakal keluar serta masuk. Oleh karenanya coba tidur dalam posisi miring atau 1/2 duduk.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar