Pasang Iklan

Eksekusi Mati Terpidana Narkotika, Jokowi Akui Ditekan

Presiden Joko Widodo berkeras dengan ketentuan mengeksekusi terpidana mati masalah narkotika. Dunia selalu menghimpit supaya pemerintah membatalkan kebijakan itu.

 " Memanglah mesti saya berikan, sangat banyak desakan-tekanan dari dunia internasional, " kata Jokowi selesai buka Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2015).

Beredar berita, yang memiliki Virgin Grup Richard Branson serta perwakilan dari pemerintah Australia turut menghubungi Jokowi supaya membatalkan hukuman mati. Tetapi, Jokowi menolak berita itu.

 " Tidak ada yang kontak segera saya, terkecuali PM Abbott telah dua minggu lantas, " sebut dia.

Jokowi mengakui tidak gentar dengan desakan yang datang. Dia kembali berujar, eksekusi hukuman adalah kewenangan Indonesia.

 " Ini kedaulatan hukum kita. Telah berulang-kali saya katakan, ini kedaulatan hukum kita. Janganlah saya lagi lagi, " sebut dia.

Disinggung kapan eksekusi mati dilangsungkan, Jokowi tidak berikan kepastian. Dia katakan, tehnis proses eksekusi mati adalah kewenangan Kejaksaan Agung.

 " Tanyakan pada eksekutor di Jaksa Agung, itu telah permasalahan tehnis tanyakan ke Jaksa Agung, " tegas dia.
TRK
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar