Persentase investor lokal dalam pasar modal Indonesia masih tetap minim, persentasenya baru meraih 35 % sesaat bekasnya masih tetap dikuasai investor asing.
" Dari angka 35 % itu, 83 % salah satunya yaitu institusi yang melakukan tindakan juga sebagai investor, " kata Trainer Kantor Perwakilan Bursa Dampak Indonesia (BEI) Makassar, Achmad Irfan Ibrahim waktu jadi pembicara dalam Komunitas Calon Investor yang diadakan Rotary of Anging Mammiri di Makassar, Sabtu (7/3/2015).
BEI mencatat jumlah investor lokal perorangan baru meraih 174 ribu orang pada Januari 2015, atau dibawah satu % dari jumlah masyarakat Indonesia yang meraih seputar 240 juta jiwa.
Menurut Achmad, keadaan ini sesungguhnya sangatlah ironis lantaran yang diperdagangkan dalam pasar modal Indonesia yaitu perusahaan lokal, tetapi yang beroleh jumlah keuntungan paling besar malah investor asing.
Dia menyampaikan, salah satu pemicu minimnya jumlah investor perseorangan ini yaitu kurangnya pengetahuan tehnis tentang pasar modal.
" Mungkin saja ada yang pernah mendengar atau dengan cara teori tahu apakah itu pasar modal, namun tak tahu bagaimanakah supaya dapat turut berinvestasi dalam pasar modal, " katanya.
Karenanya, lanjutnya, Otoritas Layanan Keuangan (OJK) serta Bursa Dampak Indonesia (BEI) selalu berusaha lakukan sosialisasi serta edukasi lewat seminar serta kursus berkenaan pasar modal.
Sesaat dari segi regulasi, Achmad menyampaikan, OJK serta BEI sudah keluarkan regulasi untuk memfasilitasi pembelian saham dalam jumlah kecil.
" Pada awal mulanya, ukuran minimum pembelian saham sejumlah satu lot yang terdiri atas 500 lembar saham, tetapi mulai sejak 2014 ukuran lotnya diperkecil jadi 100 lembar saham, hingga dapat lebih terjangkau untuk orang-orang, " katanya.
Disamping itu Analis BNI Securitas Yasmin Soulisa menyampaikan, besarnya dominasi investor asing dalam pasar modal Indonesia memberi kemungkinan sendiri untuk pasar modal kita.
" Besarnya presentase investor asing jadikan pasar modal kita jadi lebih gampang dipengaruhi oleh keadaan perekonomian Amerika atau Eropa umpamanya, lantaran investor asing ini dapat mendadak melepas saham mereka serta lantaran jumlahnya besar bakal sangatlah memengaruhi pasar modal Indonesia,
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar