Tubuh Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat prinsip investasi sejumlah US$ 200 juta dari pemodal Tiongkok. Kepala Marketing Officer BKPM Ikmal Lukman menyampaikan calon investor asal Negeri Gorden Bambu itu berkeinginan serius di bidang otomotif meski ada prinsipal Amerika Serikat yang tutup pabriknya.
" Ada investor yang sangatlah ketertarikan sekali dalam berinvestasi di bidang otomotif dari Tiongkok dengan nilai investasi meraih US$ 200 juta. Kami bakal kawal selalu investasinya, semoga th. ini perusahaannya selekasnya lakukan izin prinsip, " tutur Ikmal saat didapati di lokasi SCBD, Jakarta, Selasa (3/3).
Ikmal menuturkan calon investor Tiongkok itu sudah mengemukakan ketertarikan investasinya pada awal th. ini. Bahkan juga, entrepreneur otomotif Tiongkok itu sudah meninjau calon tempat pembangunan pabriknya.
" Bila begini kan berarti mereka betul-betul serius, tetapi saya tidak ingin kasih tahu dahulu tempatnya di mana serta siapa nama investornya, " imbuhnya.
Tentang gagasan penutupan pabrik General Motors di Pondok Ungu, Bekasi, Ikmal Lukman yakini akan tidak mengendurkan gagasan investor itu untuk mewujudkan investasinya di Indonesia.
" Malah mereka memanglah mengincar Indonesia lantaran pasarnya luas serta lahannya masih tetap ada. Lantaran kan nanti product mereka itu untuk ekspor serta beberapa untuk pasar domestik, " katanya.
Prinsip investasi ini adalah sisi dari ketertarikan penanaman modal baru yang sukses dijaring BKPM mulai sejak Januari 2015, dengan keseluruhan prinsip meraih US$ 43 miliar.
" Sampai kini rasio realisasi investasi dari Tiongkok hanya 7 %, sedang rata-rata rasio realisasi penanaman modal asing seputar 46 %. Jadi memanglah investasi dari Tiongkok memanglah tengah kita dorong, " papar Ikmal.
Pada awal mulanya, BKPM sudah mengungkap gagasan investasi pemodal Jepang di bidang otomotif sejumlah US$ 600 juta. Gagasannya, penanaman modal yang berbentuk pelebaran investasi ini bakal dikerjakan di Bekasi, Jawa Barat.
BKPM mencatat realisasi penanaman modal asing di bidang otomotif pada 2014 meraih US$ 2, 06 miliar.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar