Seseorang wanita bernama Jo Milne demikian bahagia saat selanjutnya, di usianya yang ke 39, dapat mendengar untuk pertama kalinya. Namun sayangnya, kebahagiaan itu bakal selekasnya terenggut lantaran sebentar lagi, ia bakal kehilangan kemampuannya untuk lihat.
Ditulis dari mirror. co. uk, wanita yang saat ini berumur 40 th. ini, alami satu penyakit langka yang bernama sindrom Usher. Penyakit ini membuatnya tak dapat mendengar serta makin lama bakal kehilangan kekuatan melihatnya. Sampai kini, ia berkomunikasi dengan lihat gerakan bibir lawan bicaranya, itu juga dengan pandangan yang minim.
Jo terasa demikian bahagia saat pertama kali dapat mendengar | photo : copyright dailymail. co. uk
Jo terasa demikian bahagia saat pertama kali dapat mendengar | photo : copyright dailymail. co. uk
Waktu pertama kali ia dapat mendengar, ia demikian bahagia serta berupaya nikmati tiap-tiap nada yang ia dengar waktu itu. Kalimat pertama yang ia dengar yaitu “Bisakah kau mendengarku? ” dari suster yang merawatnya. Nada burung camar, nada bayi yang menggemaskan membuatnya menangis bahagia.
Di segi lain, Jo mengerti bahwa kebahagiaan itu bakal segara menyusut dengan menyusutnya penglihatannya. Oleh karenanya, ia pergi ke sebagian tempat cuma untuk menaruh panorama yang ia saksikan mungkin saja untuk paling akhir kali ke memoriya. Ia cuma dapat coba memakai saat yang ia punyai sebaik-baiknya.
Waktu kecil, Jo tak merespon saat orang tuanya memanggilnya atau menyanyikan lagu pengantar tidur untuk dia. Waktu tersebut orang tuanya mengerti bahwa puterinya tidak bisa mendengar, namun mereka terus memperlakukannya seperti anak yang lain. Ia disekolahkan di sekolah umum, serta disana nyatanya ia kerap memperoleh perlakuan tak mengasyikkan dari rekan-temannya.
Jo waktu memberi pidato perihal pengalaman hidupnya | photo : copyright dailymail. co. uk
Jo waktu memberi pidato perihal pengalaman hidupnya | photo : copyright dailymail. co. uk
Sekarang ini, Jo mengambil jurusan perawat di salah satu kampus. Sesungguhnya hal semacam ini cukup membebaninya lantaran ia takut saat dokter memanggilnya, ia tak dapat mendengar, atau saat pasien memerlukan pertolongannya, ia malah tidak bisa menolong. Namun ia tak menyerah dengan keadaannya.
Jo menuliskan cerita hidupnya dalam suatu buku yang berjudul “Breaking The Silence”. Disana ia menuliskan lika-liku yang ia lakoni serta mengharapkan dapat jadi ide. Ia mau mengemukakan pada orang yang mempunyai nasib sama juga dengan dianya tidak untuk pernah sangsi bakal kekuatan mereka, bahwa mereka dapat lakukan apa pun yang mereka kehendaki.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar