Pasang Iklan

94 Persen Warga Jakarta Tidak Nyaman di Lingkungan Perokok


KAWASAN Tanpa Rokok (KTR) sudah menjadi kebijakan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan RI untuk membatasi konsumsi tembakau berlebih. Lantas seperti apa dukungan warga Jakarta dengan keberadaan wilayah bebas asap rokok yang sudah banyak di setiap sudut kota?

KTR sebenarnya sudah menjadi kebutuhan bagi setiap warga Jakarta. Hal ini tercermin dari hasil survei, seperti yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada 2010-2014. Hasilnya menunjukkan tingkat kebutuhan warga Jakarta yang akan menjadi kawasan 100 persen bebas asap rokok orang lain.

Asap rokok orang lain adalah asap rokok dari hisapan rokok lingkungan sekitar yang menimbulkan partikel halus PM 2,5 dengan kandungan 4.000 bahan racun di dalam satu batang rokok. Sementera 69 jenis di antaranya memiliki zat karsinogenik penyebab kanker.

94 persen responden mengaku tidak nyaman berada dalam ruangan yang penuh paparan asap rokok. Uniknya, 90 persen dari mereka merupakan perokok aktif di Indonesia.

Ada pula 91 persen responden setuju dengan larangan merokok di dalam area sebuah gedung. Bahkan, 85 persen di antaranya yakni seorang perokok aktif. Selain itu, ada 94 persen responden mendukung kebijakan KTR di fasilitas kesehatan, tempat umum seperti mal, hotel dan restoran.

Bahkan, dari semua wilayah Ibu Kota Jakarta, pelanggaran KTR paling banyak terjadi di dalam angkutan umum sebesar 67 persen, hotel dan restoran sebesar 53 persen dan mal sebesar 35 persen. Meskipun masih memakai budaya segan, 54 persen responden menyatakan siap menegur orang yang merokok dalam ruangan. Bagaimana dengan Anda?
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar